pesan yang disampaikan dalam novel ronggeng dukuh paruk
1. pesan yang disampaikan dalam novel ronggeng dukuh paruk
Pesan yang terkandung dalam novel Ronggeng Dukuh Paruk yaitu nilai yang dapat memberikan atau mengandung hubungan yang mendalam dengan suatu masyatrakat, peradaban, atau kebudayaan. Hal ini secara eksplisit disampaikan pengarang sebagaimana tampak pada kutipan berikut.
Orang-orang yang sudah berkumpul hendak melihat Srintil menari mulai gelisah. Mereka sudah begitu rindu akan suara calung. Belasan tahun lamanya mereka tidak melihat pagelaran ronggeng. (RDP: 19)
2. Apa pesan yang disampaikan dalam novel ronggeng dukuh Paruk
Jawaban:
-agar kita semua mau dan mampu melihat seseorang itu tidak hanya dari luarnya saja melainkan juga dari hatinya. Dan agar kita mau berpikir mengenai tragedi-tragedi kemanusiaan yang terjadi disekeliling kita.
-Pesan lain mungkin juga seperti jangan menyia-nyiakan orang yang telah sepenuh hati mencintai kita, karena belum tentu suatu saat nanti kita dapat menemukan orang yang mencintai kita seperti itu.
-Serta jangan gampang terpengaruh dengan keadaan duniawi karena suatu saat penyesalan akan datang dalam hidupmu, segala sesuatu akan kembali kepadaNya. Kehidupan fana dalam hura-hura dunia dapat mencekam masa depanmu!
3. 1. Tema apa yang menonjol dalam novel Ronggeng Dukuh Paruk? 2. Bagaimana alur yang tergambar dalam novel Ronggeng Dukuh Paruk? 3. Di manakah latar tempat, latar waktu, dan latar suasana yang tergambar dalam novel Ronggeng Dukuh Paruk? 4. Siapakah tokoh utama dan tokoh-tokoh pendukung dalam novel Ronggeng Dukuh Paruk? 5. Bagaimana karakter tokoh-tokoh pendukung dalam novel Ronggeng Dukuh Paruk? 6. Apa amanat atau pesan yang disampaikan dalam novel Ronggeng Dukuh Paruk?
Jawaban dari pertanyaan diatas:
Tema : percintaan, budaya dan sosial.Alur : mundur, majuLatar tempat : dukuh Paruk, latar waktu : tahun 1960, latar suasana : suasana ceria, terkesima dan panik.Rasus : baik, pemberani, peduli, penyayang, cerdas, tegas dan bijaksana, pendendam.Srintil : penyayang.
Santayib : gegabah.
Istri Santayib : baik, penyayang, keibuan, dan peduli.
Dower : selalu memaksakan kehendak.
Warta : baik, lucu dan menghibur.
Salam : sombong dan angkuh.
Kartareja : licik.
Nyai Kartareja : licik.
Nenek Rasus : baik, penyayang dan pikun.
Sersan Slamet : baik, ramah dan tegas.
5. Karakter dari tokoh-tokoh pendukung dalam novel rata rata berwatak baik, pemberani dan bijaksana.
6. Supaya kita sebagai manusia mau dan mampu untuk melihat seseorang itu tidak hanya dari luarnya saja melainkan juga melihat dari hatinya dan janganlah menjadi orang yang tidak mau bergaul dengan sesama serta berbaur dengan lingkungan, karena hal tersebut akan membuat kita bodoh.
Pembahasan
Novel adalah sebuah karya sastra yang berbentuk prosa dan mempunyai unsur pembentuk yang terdiri dari unsur intrinsik dan ekstrinsik. Sedangkan novelis merupakan sebutan bagi seorang penulis yang menulis novel.
Ciri – ciri umum dari novel :
jumlah kata dalam sebuah novel yaitu lebih dari 35.000 kata. terdiri kurang lebih dari 100 halaman. waktu dalam membaca novel tersebut kurang lebih dari 2 jam atau 120 menit. ceritanya terdiri dari lebih satu impresi, efek dan juga emosi. alur cerita novel bercerita cukup kompleks dalam sebuah novel. seleksi dari cerita dalam karya sastra novel tersebut akan lebih luas kembali. cerita dari novel tersebut berbentuk lebih panjang tetapi banyak juga terdapat bagian kalimat yang di ulang-ulang. novel yang ditulis dengan cerita narasi dan selanjutnya akan di dukung dengan deskripsi dalam menggambarkan sebuah situasi atau kondisi yang ada di dalam bacaan novel tersebut.Unsur-unsur dari novel yaitu:
Unsur intrinsik:
tema alur latar tokoh penokohan - protagonis, antagonis dan karakter pendukung. gaya bahasa amanatUnsur ekstrinsik:
Latar belakang pengarang.Dalam sebuah novel tentunya terdapat penjelasan yang berisi latar belakang penulis. Latar belakang dari pengarang tersebut yaitu semua hal yang terhubung dengan pemahaman dan juga terhubung faktor motivasi dari penulis.
Latar belakang masyarakatLatar belakang masyarakat merupakan segala hal yang ada di masyarakat dan mempengaruhi alur dari cerita sebuah novel.
Nilai yang terdapat pada novel.Nilai yang terdapat pada sebuah novel yaitu nilai-nilai dari sebuah novel, seperti nilai budaya, nilai moral, dan nilai sosial serta nilai agama.
Pelajari lebih lanjut
Materi penjelasan tentang novel pada link
brainly.co.id/tugas/9854366
Materi penjelasan tentang contoh novel pada link
brainly.co.id/tugas/9077309
Detil Jawaban
Kelas : VIII
Mapel : Bahasa Indonesia
Bab : Bab 6 - Novel
Kode : 8.1.6
#TingkatkanPrestasimu
4. Unsur kebahasaan novel ronggeng dukuh paruk
Novel adalah karya sastra Indonesia yang mengisahkan tentang sebuah tokoh utama beserta tokoh-tokoh lain yang berada di sekitarnya, serta karakter tokoh-tokoh tersebut.
PembahasanPada kesempatan ini, soal meminta kita untuk menyajikan unsur kebahasaan novel dari sebuah novel berjudul "Ronggeng Dukuh Paruk". Unsur kebahasaan yang terdapat pada novel tersebut sama dengan unsur kebahasaan yang terdapat pada sebuah novel secara umum. Oleh karena itu, untuk menjawab pertanyaan berikut ini, kakak akan menyajikan unsur kebahasaan novel secara umum. Berikut unsur kebahasaan novel secara umum.
Unsur kebahasaan novel
Menggunakan kalimat kompleksMenggunakan kata rujukanMenggunakan konjungsi temporalMenggunakan kata keterangan temporalMenggunakan kata kerja aktif dan pasifMenggunakan kata kerja mentalMenggunakan gaya bahasaMenggunakan kata ganti orang pertama, kedua, dan ketigadan lain sebagainya.
Pelajari lebih lanjut
Pada materi ini, kamu dapat belajar tentang novel:
https://brainly.co.id/tugas/9215524
Detil jawabanKelas: VIII
Mata pelajaran: Bahasa Indonesia
Bab: Bab 6 - Membaca novel
Kode kategori: 8.1.6
Kata kunci: unsur kebahasaan novel
5. Citraan yang terdapat dalam novel ronggeng dukuh paruk!
Jawaban:
Citraan yang terdapat dalam novel Ronggeng Dukuh Paruk adalah citraan visual.
Dalam hal ini, pembaca seolah-olah melihat sendiri situasi sosial yang terjadi di masyarakat Bali. Dengan cara inilah, penulis menyampaikan pesannya kepada pembaca.
Penjelasan:
Citraan merupakan unsur batin yang membangun sebuah karya. Citraan terdiri dari beberapa jenis mulai dari citraan visual, audio, taktil, dan lain sebagianya. Keberadaan citraan sendiri cukup membantu terutama dalam membangun kesamaan emosi antara penulis dan pembaca hingga membangun situasi yang sesuai untuk memahami isi bacaan.
Pelajari lebih lanjut tentang materi citraan pada https://brainly.co.id/tugas/6188569
#BelajarBersamaBrainy
6. tema yang menonjol dalam novel ronggeng dukuh paruk
Jawaban:
tema percintaan, sosial budaya
7. pandangan pengarang dalam novel ronggeng dukuh paruk
Jawaban:
Pandangan pengarang
Penjelasan:
Dalam novel “Ronggeng Dukuh Paruk” ini, dapat terlihat bahwa pengarang menggambarkan susana pedesaan dengan menggunakan gaya bahasa yang begitu memukau. Dan dapat dilihat pula unsur religiusitas yang begitu pekat dalam menggambarkan keadaan pedesaan dan menampakkan permasalahan kehidupan yang dialami tokoh-tokoh yang sebagian besar tergolong dalam orang kecil ataupun orang pinggiran, baik yang hidup di pedesaan maupun di perkotaan.
8. Bagaimanakah alur yang tergambar dalam novel Ronggeng Dukuh Paruk?
Jawaban:
maju, mundur, gabungan
9. tema novel ronggeng dukuh paruk
bertemakan politik, sosial, dan ekonomi
10. Unsur kebahasaan dalam novel ronggeng dukuh paruk?
Jawaban :
Pada kesempatan ini, soal meminta kita untuk menyajikan unsur kebahasaan novel yang berjudul "Ronggeng Dukuh Paruk". Adapun unsur kebahasaan yang terdapat pada novel tersebut sama dengan unsur kebahasaan novel pada umumnya.
Oleh karena itu, untuk menjawab pertanyaan tersebut, kakak akan menyajikan unsur kebahasaan novel secara umum.
Unsur Kebahasaan Novel ronggeng dukuh paruk ;
Menggunakan kata ganti orang pertama, kedua, dan ketigaMenggunakan kata kerja aktif dan pastifMenggunakan konjungsi temporalMenggunakan konjungsi kausalitasMenggunakan kata keteranganMenggunakan kata kerja mentalMenggunakan gaya bahasadan lain sebagainya.Penjelasan :
Novel adalah karya sastra Indonesia yang berasal dari periode sastra baru dan berfokus pada satu tokoh utama beserta tokoh-tokoh yang berada di sekitarnya, termasuk karakter dari setiap tokoh tersebut.
11. ringkasan novel Ronggeng Dukuh paruk
Jawaban:
ronggeng dukuh 5
Penjelasan:
novel penting hehe
12. apa yang anda pahami tentang novel ronggeng dukuh paruk
Jawaban:
Novel ini bercerita tentang perjalan hidup tokoh Srintil yang terpilih menjadi seorang penari ronggeng di kampungnya dan bagaimana keadaan itu mengubah jalan hidupnya dan juga kekasihnya.
Jadikan Jawaban Terbaik!!!
13. majas hiperbola dari novel ronggeng dukuh paruk
Jawaban:
Berdasarkan teknik analisis dokumen data ditemukan sebanyak 75 data, berupa kalimat-kalimat yang mengandung majas tersebut sejumlah 9 jenis majas diantaranya simile, personifikasi, metafora, hiperbola, metonimia, sinekdoke, sarkasme, litotes, dan repetisi.
14. Unsur kebahasaan novel ronggeng dukuh Paruk
Novel adalah karya sastra Indonesia yang berasal dari periode sastra baru dan berfokus pada satu tokoh utama beserta tokoh-tokoh yang berada di sekitarnya, termasuk karakter dari setiap tokoh tersebut.
PembahasanPada kesempatan ini, soal meminta kita untuk menyajikan unsur kebahasaan novel yang berjudul "Ronggeng Dukuh Paruk". Adapun unsur kebahasaan yang terdapat pada novel tersebut sama dengan unsur kebahasaan novel pada umumnya.
Oleh karena itu, untuk menjawab pertanyaan tersebut, kakak akan menyajikan unsur kebahasaan novel secara umum.
Unsur kebahasaan novel
Menggunakan kata ganti orang pertama, kedua, dan ketigaMenggunakan kata kerja aktif dan pastifMenggunakan konjungsi temporalMenggunakan konjungsi kausalitasMenggunakan kata keteranganMenggunakan kata kerja mentalMenggunakan gaya bahasadan lain sebagainya.
Pelajari lebih lanjut
Pada materi ini, kamu dapat belajar tentang novel:
https://brainly.co.id/tugas/4705757
Detil jawabanKelas: VIII
Mata pelajaran: Bahasa Indonesia
Bab: Bab 6 - Membaca novel
Kode kategori: 8.1.6
Kata kunci: unsur kebahasaan novel
15. nilai sosial novel ronggeng dukuh paruk
agar lebih menghargai setiap pengorbanan yang orang lain lakukan untuk kita
16. apakah ronggeng dukuh paruk termasuk novel sejarah?
ronggeng dukuh paruk tejmasuk juga novel sejarah
ya
semoga benar
semoga dapat membantu
17. apakah tema yang mendasari novel ronggeng dukuh paruk?
Tema disebut juga dengan ide sentral yang merupakan jiwa dari suatu cerita fiksi. Tema memiliki kaitan dengan makna kehidupan. Secara garis besar, tema dibagi menjadi dua, yaitu
1. tema utama atau tema mayor, yaitu tema yang menjadi fondasi utama penceritaan.
2. tema turunan atau tema minor, adalah tema yang menjadi penguat tema utama.
PembahasanTema yang yang menonjol dalam novel Ronggeng Dukuh Paruk adalah tema percintaan, sosial dan budaya.
Tema sosial adalah tema yang berhubungan dengan hubungan antarmanusia yang terdapat pada cerita tersebut.
Tema budaya adalah tema yang berhubungan dengan adat istiadat atau kebiasaan yang berlangsung di dalam masyarakat tersebut.
Tema percintaan pada novel Ronggeng Dukuh Paruk mengenai percintaan Srintil, seorang penari ronggeng dengan Rasus, teman masa kecil Srintil yang berprofesi sebagai tentara.
Tema sosial pada novel Ronggeng Dukuh Paruk mengenai permasalahan warga Dukuh Paruk yang dilanda kelaparan dan kemiskinan.
Tema budaya pada novel Ronggeng Dukuh Paruk mengenai pemilihan ronggeng yang telah menjadi adat yang kebiasaan dukuh tersebut.
-------------------
Detil jawabanKelas: XII
Mapel: Bahasa Indonesia
Bab: Menikmati Novel (bab 4)
Kode: 12.1.4
Kata Kunci: Novel, menganalisis isi dan unsur kebahasaan novel. Novel Ronggeng Dukuh Paruk, tema yang menonjol pada novel Ronggeng Dukuh Paruk
18. Data yang di peroleh dari novel ronggeng dukuh paruk
Jawaban:
Contoh data yang diperoleh dari novel 'Ronggeng Dukuh Paruk' adalah sebagai berikut.
Kita dapat memperoleh data terkait lokasi Dukuh Paruk.Kita dapat memperoleh data tentang para tokoh yang terlibat serta konflik mereka.Isu yang menjadi latar belakang penulisan novelKondisi masyarakat dalam novelPenjelasan:
Novel adalah karya sastra yang membahas satu tokoh utama, serta tokoh lain di sekitarnya. Selain itu, novel juga menyajikan karakter dari setiap tokoh yang terlibat. Adapun dari segi periodisasi sastra, novel tergolong ke dalam produk sastra baru.
Pelajari lebih lanjut tentang materi novel pada https://brainly.co.id/tugas/9905013
#BelajarBersamaBrainly
19. bagaimanakah alur yang tergambar dalam novel ronggeng dukuh paruk?
Pada paragraf pertama menggunakan alur mundur sedangakan paragraf kedua dan seterusnya menggunakan alur maju...jadi bisa di simpulkan bahwa alur yang digunakan yaitu alur campuran
20. Latar waktu dalam novel ronggeng dukuh paruk
Jawaban:
Di bawah pohon nangka, tempat ini merupakan tempat srintil berkumpul dang bermain serta mendendangkan lagu ronggeng di waktu kecilnya
Jawaban:
Latar utama di novel ini adalah di sebuah pemukiman kecil yang terpencil yaitu Dukuh Paruk. · Di bawah pohon nangka, tempat ini merupakan tempat srintil berkumpul dang bermain serta mendendangkan lagu ronggeng di waktu kecilnya.
Penjelasan:
SEMOGA BERMANFAAT21. Struktur dari novel ronggeng dukuh paruk
Jawaban:
Penelitian ini mengangkat masalah apakah teks novel dapat dijadikan sumber inspirasi penciptaan seni tari. Berkaitan dengan masalah tersebut maka novel yang dijadikan materi penelitian adalah novel Ronggeng Dukuh Paruk (Sebuah Catatan untuk Emak). Novel ini merupakan buku pertama dari trilogi Ahmad Tohari, yaitu Ronggeng Dukuh Paruk, Lintang Kemuskus Dini Hari, dan Jantera Bianglala. Ronggeng Dukuh Paruk menceritakan tentang kehidupan seorang ronggeng atau penari.
Teks Ronggeng Dukuh Paruk dalam penelitian ini dikaji dengan menggunakan pendekatan intrinsik secara khsusu yang dipergunakan adalah teori fiksi dari Robert Stanton. Teori ini fokus pada tiga hal, yaitu karakter, alur, dan latar belakang. Karakter dalam hal ini antara lain adalah bagaimana deskripsi tokoh utama dalam kegiatan sehari-hari berkaitan dengan kehidupannya. Srinthil adalah seorang penari, oleh karena itu deskripsi kegiatan Srinthil tersebut dipaparkan secara jelas dalam teks novel tersebut.
Dari hasil kajian dapat dilihat bahwa gerakan dalam tarian yang ditarikan oleh Srinthil ternyata berkaitan erat dengan beberapa konsep penciptaan seni tari, yaitu ada rangsang visual, rangsang audio, dan rangsang ide. Berkaitan dengan struktur, terdapat pembukaan, isi tarian, dan penutup. Teks sebuah novel dapat dikaji dan menjadi inspirasi dalam penciptaan seni tari.
Penjelasan:
Kata kunci: kajian tari, penciptaan tari, Ronggeng Dukuh Paruk
22. tuliskan pesan yang terdapat dalam novel ronggeng dukuh paruk
Jawaban:
nilai peradaban atau kebudayaan masyarakat
Penjelasan:
mengandung hubungan yang mendalam dengan masyarakat
23. novel ronggeng dukuh paruk
Ronggeng Dukuh Paruk adalah sebuah novel yang ditulis oleh penulis Indonesia asal Banyumas, Ahmad Tohari, dan diterbitkan pertama kali tahun 1982. Novel ini bercerita tentang kisah cinta antara Srintil, seorang penari ronggeng, dan Rasus, teman sejak kecil Srintil yang berprofesi sebagai tentara. Ronggeng Dukuh Paruk mengangkat latar Dukuh Paruk, desa kecil yang dirundung kemiskinan, kelaparan, dan kebodohan. Latar waktu yang diangkat dalam novel ini adalah tahun 1960-an yang penuh gejolak politik. Pada penerbitan pertama, novel ini terdiri atas tiga buku (trilogi), yaitu Catatan Buat Emak, Lintang Kemukus Dini Hari, dan Jantera Bianglala. Novel ini telah diadaptasi ke dalam film Darah dan Mahkota Ronggeng (1983) dan Sang Penari (2011). Pada 2014, Ronggeng Dukuh Paruk diterbitkan dalam bentuk audio menggunakan suara Butet Kartaredjasa.[1]
24. Paparan orientasi dari novel ronggeng dukuh paruk
Teks orientasi adalah pengenalan tokoh,tempat,waktu.. Coba cari paragraf yg menerangkan tentang pengenalan
25. penilaian/pendapat kalian tentang novel ronggeng dukuh Paruk??
bagus novel ronggeng dukuh paruk
...rekomendasi
Penjelasan:
semoga gk membantu:)
26. siapakah tokoh utama dan tokoh pendukung dalam novel ronggeng dukuh paruk . dan bagaimanakah karakter tokoh ronggeng dukuh paruk tersebut jelaskan..
Tokoh utama dalam novel ronggeng dukuh paruk adalah...
Rasus : penyayang, ,pemberani, dan pendendamSrintil : penyayang, agresif dan dewasaTokoh pendukung:
Dursun : bersahabatWarta : perhatian dan penghiburSakarya (Kakek Srintil): penyayang dan tegaKartareja dan Nyai Kartareja : egoisSakum : hebatNenek Rasus : linglungSantayib (ayah Srintil) : bertanggungjawab dan keras kepalaIstri Santayib : keibuan dan prihatinDower : pekerja kerasSulam : sombongSiti : alimSersan Slamet : tegasKopral Pujo : penakutTampi : penyayang dan sabarMasusi : Jahat dan pendendam.PembahasanNovel yaitu suatu karya sastra yang terdiri dari 2 unsur yaitu unsur intrinsik dan unsur ekstrinsik yang dimana keduanya akan saling berhubungan karena saling berpengaruh dalam sebuah karya sastra.
Ciri-ciri dari novel:
Jumlah kata pada novel sekurang-kurangnya 100 halaman atau kurang lebih terdiri dari 35.000 kata.Ditulis dengan suatu narasi dan bentuk deskripsi yang menggambarkan tentang sebuah kejadian yang ada di dalam novel tersebut.Novel bersifat kompleks dan terdapat lebih dari satu impresi, efek, dan juga emosi.Dibutuhkan waktu yaitu setidaknya kurang dari 120 menit untuk membaca habis satu buah buku novel.Cerita novel bisa saja sangat panjang, namun ada banyak kalimat yang disebutkan secara diulang-ulang.Pelajari lebih lanjutMateri penjelasan tentang novel pada link
brainly.co.id/tugas/9854366
Materi penjelasan tentang contoh novel pada link
brainly.co.id/tugas/9077309
Detil JawabanKelas : VIII
Mapel : Bahasa Indonesia
Bab : Bab 6 - Novel
Kode : 8.1.6
#TingkatkanPrestasimu
27. amanat atau pesan dalam novel ronggeng dukuh paruk
Jawaban:
amanat atau pesan yang ingin disampaikan oleh pengarang kepada pembaca melalui Novel “ronggeng dukuh paruk”ini adalah agar kita semua mau dan mampu melihat seseorang itu tidak hanya dari luarnya saja melainkan juga dari hatinya
maaf kalau salah atau kurang tepat makasih:)
28. Bagaimanakah alur yang tergambar dalam novel ronggeng dukuh paruk
alur ronggeng dukuh paruk :
menggunakan alur cerita campuran karena ceritanya menceritakan kejadian masa sekarang, kemudian ke masa lampau, dan kemasa sekarang Kembali
29. Tema apa yang menonjol dalam novel ronggeng dukuh paruk
Tema yang menonjol pada novel ronggeng dukuh paruk adalah tentang kehidupan seorang penari ronggeng
30. simpulan novel ronggeng dukuh Paruk?
Jawaban:
Ronggeng Dukuh Paruk adalah sebuah novel yang ditulis oleh penulis Indonesia asal Banyumas, Ahmad Tohari, dan diterbitkan pertama kali tahun 1982. Novel ini bercerita tentang kisah cinta antara Srintil, seorang penari ronggeng, dan Rasus, teman sejak kecil Srintil yang berprofesi sebagai tentara. Ronggeng Dukuh Paruk mengangkat latar Dukuh Paruk, desa kecil yang dirundung kemiskinan, kelaparan, dan kebodohan. Latar waktu yang diangkat dalam novel ini adalah tahun 1960-an yang penuh gejolak politik. Pada penerbitan pertama, novel ini terdiri atas tiga buku (trilogi), yaitu Catatan Buat Emak, Lintang Kemukus Dini Hari, dan Jantera Bianglala. Novel ini telah diadaptasi ke dalam film Darah dan Mahkota Ronggeng (1983) dan Sang Penari (2011). Pada 2014, Ronggeng Dukuh Paruk diterbitkan dalam bentuk audio menggunakan suara Butet Kartaredjasa.[1]
Penjelasan:
Novel Ronggeng Dukuh Paruk pertama kali diterbitkan tahun 1982 dalam bentuk trilogi, yaitu Catatan Buat Emak, Lintang Kemukus Dini Hari, dan Jantera Bianglala. Setahun kemudian, novel ini diadaptasi ke dalam film Darah dan Mahkota Ronggeng dengan sutradara Yazman Yazid dan dibintangi Ray Sahetapy dan Enny Beatrice. Pada tahun 2003, Gramedia Pustaka Utama menerbitkan trilogi ini menjadi satu novel dengan judul Ronggeng Dukuh Paruk. Penerbitan ulang ini disertai penyertaan bagian-bagian yang sempat disensor. Hingga tahun 2012, versi baru novel ini telah dicetak ulang sebanyak sembilan kali.[2] Tahun 2011, Ronggeng Dukuh Paruk kembali diadaptasi ke dalam film dengan judul Sang Penari. Adaptasi yang kedua ini disutradarai oleh Ifa Isfansyah dengan pemeran utama Prisia Nasution dan Oka Antara. Film kedua ini berhasil meraih sepuluh nomine Festival Film Indonesia 2011 dan memenangkan empat Piala Citra.
Tahun 2014, novel Ronggeng Dukuh Paruk diproduksi oleh Digital Archipelago dalam bentuk file audio. Penerbitan ini menggandeng Butet Kartaredjasa sebagai pengisi suara.[1] Untuk mengalihmediakan novel ini, Butet Kartaredjasa memerlukan waktu selama satu tahun, yaitu 2012-2013.[3] Penerbitan ini mengikuti penerbitan pertama, yaitu dalam bentuk trilogi. Novel pertama, Catatan Buat Emak rekamannya berdurasi sekitar 6 jam, novel kedua, Jantera Bianglala berdurasi sekitar 8 jam, dan novel ketiga, Lintang Kemukus Dini Hari berdurasi 6 jam.[1] Hingga saat ini, Ronggeng Dukuh Paruk telah terbit dalam lima bahasa, yaitu bahasa Indonesia, bahasa Jepang, bahasa Jerman, bahasa Belanda, dan bahasa Inggris.[2]
Ringkasan cerita[sunting | sunting sumber]
Sejak Srintil yang belia dinobatkan menjadi ronggeng baru di Dukuh Paruk untuk menggantikan ronggeng terakhir yang mati dua belas tahun yang lalu, semangat kehidupan di Dukuh Paruk kembali menggeliat. Bagi pedukuhan yang kecil, miskin, terpencil namun bersahaja itu, ronggeng adalah perlambang kehidupan. Tanpa adanya seorang ronggeng, dukuh itu akan kehilangan jati diri. Srintil menjadi tokoh yang amat terkenal dan digandrungi karena cantik dan menggoda. Semua ingin berjoget dan tidur bersama ronggeng itu. Dari kawula biasa hingga pejabat-pejabat desa, bahkan hingga pejabat kabupaten.
Namun, malapetaka politik tahun 1965 membuat Dukuh Paruk hancur, baik secara fisik maupun mental. Karena kebodohan mereka tentang politik, mereka terseret arus konflik dan divonis sebagai manusia-manusia pengkhianat negara. Pedukuhan itu dibakar dan ronggeng berserta para penabuh calung ditahan oleh tentara. Hanya saja, karena kecantikannya, Srintil tidak diperlakukan semena-mena oleh para penguasa penjara tahanan politik.
Pengalaman pahit yang dialaminya sebagai tahanan politik membuat Srintil sadar akan harkatnya sebagai manusia. Setelah bebas, ia berniat memperbaiki citra dirinya dengan tak lagi melayani lelaki manapun dan menjadi wanita somahan. Ketika teman masa kecilnya, Rasus, muncul kembali dalam kehidupannya, sepercik harapan pun muncul. Akan tetapi, ternyata Srintil kembali terhempas, kali ini bahkan membuat jiwanya hancur.[butuh rujukan]