Kebijakan Abu Jafar Al Mansur

Kebijakan Abu Jafar Al Mansur

salah satu kebijakan dari abu jafar al mansur

Daftar Isi

1. salah satu kebijakan dari abu jafar al mansur


a)Pembinaan keamanan dan stabilitas dalam negri
b)Pengaturan dan penertiban perintah
c)Membangun lembaga lembaga negara untuk kesejahteraan sosial
d)Pembinaan politik luar negri

2. kebijakan Abu Jafar al mansur dalam bidang politik​


Jawaban:

Kebijakan Abu Jafar Al-Mansur dalam Bidang Politik sebagai berikut :

1. Membenahi administrasi pemerintahan dan kebijakan politik.

2. Menaklukkan kembali daerah-daerah yang melepaskan diri, dan menerbitkan keamanan di daerah perbatasan.

3. Membuat perjanjian damai dengan Kaisar Constantine V dan mengadakan genjatan senjata sekitar tahun 758-765.

Penjelasan:

Abu Jafar Abdullah bin Muhammad Al Mansur merupakan Khalifah kedua Bani Abbasiyah. Ia dilahirkan di al-Humaymah, kampung halaman keluarga Abbasiyah setelah migrasi dari Hejaz pada tahun 687-688. Ayahnya adalah, Muhammad, cicit dari Abbas; ibunya bernama Salamah al-Barbariyah, adalah wanita dari suku Barbar.

#SemogaMembantu :)


3. sebutkan kebijakan khalifah abu jafar al-mansur​


Jawaban:

1.menjadikan baghdad sebagai ibukota

2.menjadikan wazir sebagai koordinator kementrian

3.membentuk lembaga protokoler negara

4.membenahi angkatan bersenjata


4. Tempat wafat Khalifah Abu Jafar al mansur adalah?​


Jawaban:

Ia wafat dalam usia 63 tahun dan memerintah selama 22 tahun. Jenazahnya dibawa dan dikebumikan di Baghdad.

dan di makam kan di

jannatul mualla,mekkah,arab saudi


5. tuliskan bukti ketertarikan abu jafar al mansur


Jawaban:

Abu Ja'far Al-Manshur menjabat khalifah kedua Bani Abbasiyah menggantikan saudaranya Abul Abbas As-Saffah. Abu Ja'far Al-Manshur adalah putra Muhammad bin Ali bin Abdullah bin Abbas bin Abdul Muthalib yang juga saudara kandung Ibrahim Al-Imam dan Abul Abbas As-Saffah. Ketiganya merupakan pendiri Bani Abbasiyah.

Ketikah Khalifah Abul Abbas As-Saffah meninggal, Abu Ja'far sedang menunaikan ibadah haji bersama Panglima Besar Abu Muslim Al-Khurasani. Yang pertama kali dilakukan Khalifah Abu Ja'far Al-Manshur setelah dilantik menjadi khalifah pada 136 H/754 M adalah mengatur politik dan siasat pemerintahan Bani Abbasiyah. Jalur-jalur pemerintahan ditata rapi dan cermat, sehingga pada masa pemerintahannya terjalin kerjasama erat antara pemerintah pusat dan daerah. Begitu juga antara qadhi (hakim) kepala polisi rahasia, kepala jawatan pajak, dan kepala-kepala dinas lainnya.

Selama masa kepemimpinannya, kehidupan masyarakat berjalan tenteram, aman dan makmur. Stabilitas politik dalam negeri cenderung aman dan terkendali, tidak ada gejolak politik dan pemberontakan-pemberontakan.

Khalifah Abu Ja'far Al-Manshur sangat mewaspadai tiga kelompok yang menurutnya dapat menjadi batu sandungan Bani Abbasiyah dan dirinya. Kelompok pertama dipimpin Abdullah bin Ali, adik kandung Muhammad bin Ali, paman Abu Ja'far sendiri. Ia menjabat panglima perang Bani Abbasiyah. Kegagahan dan keberaniannya dikenal luas. Pengikut Abdullah bin Ali sangat banyak serta sangat berambisi menjadi khalifah.

Kelompok kedua dipimpin Abu Muslim Al-Khurasani, orang yang berjasa besar dalam membantu pendirian Dinasti Abbasiyah. Karena keberanian dan jasa-jasanya, ia sangat disegani serta dihormati di kalangan Bani Abbasiyah. Masyarakat luas banyak yang menjadi pengikutnya. Khalifah Abu Ja'far Al-Manshur khawatir pengaruh Abu Muslim terlalu besar terhadap pemerintahan Bani Abbasiyah.

Kelompok ketiga adalah kalangan Syiah yang dipimpin pendukung berat keturunan Ali bin Abi Thalib. Masyarakat luas banyak yang simpati karena dalam melakukan gerakan mereka membawa nama-nama keluarga Nabi Muhammad Saw.

Setelah berhasil mengantisipasi kelompok-kelompok yang dapat menjadi batu sandungan pemerintahannya, Al-Manshur kembali dapat mencurahkan perhatiannya pada pengembangan kebudayaan dan peradaban Islam. Ia adalah orang yang sangat mencintai ilmu pengetahuan, sehingga memberikan dorongan dan kesempatan yang luas bagi cendekiawan untuk mengembangkan riset ilmu pengetahuan. Penerjemahan buku-buku Romawi ke dalam bahasa Arab, yang menjadi bahasa internasional saat itu dilakukan secara khusus dan profesional. Ilmu falak (astronomi) dan filsafat mulai digali dan dikembangkan.

Pada awal pemerintahannya, Khalifah Abu Ja'far Al-Manshur benar-benar meletakkan dasar-dasar ekonomi dan keuangan negara dengan baik dan terkendali. Oleh sebab itu, tidak pernah terjadi defisit anggaran besar-besaran. Kas negara selalu penuh, uang yang masuk lebih banyak daripada uang keluar. Ketika Khalifah Abu Ja'far Al-Manshur meninggal dunia, harta yang ada dalam kas negara sebanyak 810.000.000 dirham.

Ada kisah menarik tentang Abu Ja'far Al-Manshur dan Abu Hanifah. Ketika selesai membangun Baghdad, Abu Ja'far mengundang para ulama terkemuka. Imam Abu Hanifah termasuk di antara mereka.

Saat itulah Abu Hanifah ditawari sebagai Hakim Tinggi (Qadhi Qudha). Namun Abu Hanifah menolak keras. Ketika diancam agar bersedia memegang jabatan itu, Abu Hanifah mengucapkan kalimat yang dicatat sejarah, "Seandainya anda mengancam untuk membenamkanku ke dalam sungai Eufrat atau memegang jabatan itu, sungguh aku akan memilih untuk dibenamkan."

Khalifah Abu Ja'far Al-Manshur amat murka. Apalagi ketika ia mendapatkan laporan bahwa sang imam menaruh simpati pada gerakan Muhammad bin Abdullah di Tanah Hijaz. Abu Hanifah ditangkap dan dipenjara hingga meninggal.

Selain meletakkan pondasi ekonomi, Khalifah Abu Ja'far Al-Manshur juga menertibkan pemerintah untuk memperkuat kekuasaan Bani Abbasiyah. Penertiban ini dilakukan dalam bidang administrasi dan mengadakan kerjasama antar pejabat pemerintahan dengan sistem kerja lintas sektoral.

Khalifah Al-Manshur juga mengadakan penyebaran dakwah Islam ke Byzantium, Afrika Utara dan mengadakan kerjasama dengan Raja Pepin dari Prancis. Saat itu, kekuasaan Bani Umayyah II di Andalusia dipimpin oleh Abdurrahman Ad-Dakhil.

Menjelang pengujung 158 H, Khalifah Abu Ja'far Al-Manshur berangkat ke Makkah untuk menunaikan ibadah haji. Namun dalam perjalanan ia sakit lalu meninggal dunia. Ia wafat dalam usia 63 tahun dan memerintah selama 22 tahun. Jenazahnya dibawa dan dikebumikan di Baghdad.

sekian semoga bermanfaat


6. abu jafar al mansur masih memiliki garis keturunan dengan


Abu Jafar Al-Mansur masih memiliki garis keturunan dengan Abdul Muthalib, kakek Nabi Muhammad SAW.

Pembahasan

Abu Jafar Al-Mansur adalah Khalifah ke-2 dari Kekhalifahan Abbasiyah, memerintah sejak tahun 754 sampai 775, menggantikan kakaknya Abu abbas As-Saffah. Beliau lahir pada tahum 687 atau 688 M di Al-Humaymah, dan meninggal pada tahun 775 dalam perjalanan ke Mekkah untuk menunaikan ibadah haji.

Abu Jafar Al-Mansur adalah adik dari pendiri Kekhalifahan Abbasiyah, Abu Abbas As-Saffah. Seperti Khalifah Abbasiyah lain, beliau adalah keturunan dari Abbas bin Abdul Muthalib yang namanya digunakan sebagai nama Dinasti Abbasiyah. Abbas bin Abdul Muthalib adalah saudara dari Abdullah bin Abdul Muthalib, ayah Nabi Muhammad SAW, dan anak dari Abdul Muthalib, kakek Nabi Muhammad SAW. Jadi Abbas adalah paman Rasulullah SAW.

Garis keturunan dari Abdul Muthalib ke Abu Jafar Al-Mansur adalah Abdul Muthalib, memiliki Anak Abbas, memiliki anak Ibnu Abbas, memiliki anak Ali, memiliki anak Muhammad, memiliki anak Ibrahim, Abu Abbas As-Saffah, Abu Jafar Al-Mansur, dan Musa

Pelajari lebih lanjut Materi tentang kebijakan Khalifah Al-Mansur. https://brainly.co.id/tugas/10288656 Materi tentang pemerintahan Khalifah Al-Mansur. https://brainly.co.id/tugas/7155593 Materi Tentang biografi Khalifah Al-Mansur. https://brainly.co.id/tugas/3352101

-----------------------------

Detil Jawaban

Kelas : 11 SMA

Mapel : Sejarah

Bab : Masa Kejayaan Islam yang Dinantikan Kembali

Kode : 11.14.5

Kata Kunci: Abu Jafar Al-Mansur, garis keturunan


7. Tentang ski. Sebutkan 3 kebijakan dalam pemerintahan Abu jafar al mansur


Jawaban:

-untuk menjadikan Baghdad sebagai ibukota Khilafah ‘Abbasiyyah

- memindahkan pasar yang berdekatan dengan Dar al-Imarah, ke Bab al-Karakh

-.melakukan pelebaran jalan-jalan.


8. diantara ilmu yang dikaji pada masa Abu Jafar al mansur adalah​


Jawaban:

Abu Jafar Abdullah bin Muhammad Al Mansur (714–775; Arab: ابو جعفر عبدالله ابن محمد المنصور) merupakan Khalifah kedua Bani Abbasiyah. Ia dilahirkan di al-Humaymah, kampung halaman keluarga Abbasiyah setelah migrasi dari Hejaz pada tahun 687-688. Ayahnya adalah, Muhammad, cicit dari Abbas; ibunya bernama Salamah al-Barbariyah, adalah wanita dari suku Barbar.[1] Ia dibaiat sebagai khalifah karena penobatannya sebagai putera mahkota oleh kakaknya, As-Saffah pada tahun 754, dan berkuasa sampai 775. Pada tahun 762 ia mendirikan ibu kota baru dengan istananya Madinat as-Salam, yang kemudian menjadi Baghdad.

al-Mansur tersangkut dengan kerasnya masa pemerintahannya setelah kematian saudaranya al-'Abbas. Pada 755, ia menyusun pembunuhan Abu Muslim, jenderal yang telah memimpin pasukan al-'Abbas menang terhadap keluarga Umayyah dalam perang saudara ke-3. Ia berusaha memastikan bahwa keluarga Abbasiyah ialah yang tertinggi dalam urusan negara, dan kedaulatannya atas Khilafah akan tak diragukan lagi.

Ia menyatakan, sebagaimana yang telah ditempuh Khilafah Bani Umayyah, menyelenggarakan otoritas keagamaan dan keduniawian. Secara lebih lanjut mengasingkan Muslim Syi’ah yang telah terjadi, selama masa pemerintahan al-'Abbas, menginginkan Imam Syi’ah mengangkat khalifah.

Selama masanya, karya sastra dan ilmiah di Dunia Islam mulai muncul dalam kekuatan penuh, didukung toleransi terhadap orang-orang Persia dan kelompok lain. Walau Khalifah Bani Umayyah Hisyam bin Abd al-Malik telah mengambil praktik peradilan Persia, itu tak sampai masa al-Mansur jika sastra dan ilmu pengetahuan Persia sampai mendapat penghargaan yang sebenarnya di Dunia Islam. Munculnya Shu'ubiya di antara sarjana Persia terjadi selama masa pemerintahan al-Mansur sebagai akibat hilangnya sensor atas Persia. Shu'ubiya merupakan gerakan sastra antara orang Persia yang menunjukkan kepercayaan mereka bahwa seni dan budaya Persian lebih tinggi daripada Arab; gerakan, membantu mempercepat munculnya dialog Arab-Persia pada abad ke-8.

Barangkali yang lebih penting daripada munculnya ilmu pengetahuan Persia ialah masuknya banyak orang non-Arab ke dalam Islam. Secara aktif Bani Umayyah mencoba mengecilkan jumlah masuknya agar melanjutkan pungutan jizyah, atau pajak terhadap non-Muslim. Keinklusifan Bani Abbasiyah, dan bahwa al-Mansur, memandang ekspansi Islam di antara daerahnya; pada 750, sekitar 8% penduduk Negara Khilafah itu Muslim. Ini menjadi 2 kali lipat 15% dari akhir masa al-Mansur.

Al-Mansur meninggal pada 775 dalam perjalanannya ke Makkah untuk berhaji. Ia dimakamkan entah di mana di sepanjang jalan dalam salah satu ratusan nisan yang telah digali untuk menyembunyikan badannya dari orang-orang Umayyah. Ia digantikan putranya al-Mahdi.


9. tuliskanlah biografi dan kebijakan-kebijakan yang diambil oleh Khalifah abu Jafar al mansur​


Jawaban dan Penjelasan:

1.) Biografi Khalifah Abu Ja'far Al-mansur:

Abu Jafar al mansur adalah putra Muhammad bin Ali bin Abdullah bin Abbas bin Abdul Muthalib. Dilahirkan di hamimah pada tahun 101 Hijriyah. Ibunya bernama Salamah bekas seorang hamba sahaya. Al mansur adalah saudara Ibrahim Al imam dan Abul Abbas as saffah. Ketiganya dikenal sebagai tokoh pendiri dinasti Abbasiyah. Bahkan Abu Jafar Al mansur dikenal sebagai pendiri dinasti Abbasiyah yang sebenarnya, karena dialah peletak dasar-dasar dan sistem pemerintahan Bani Abbas. iya pula yang mengatur politik pemerintahan dinasti Abbasiyah.

Al mansur memiliki kepribadian kuat, tegas, berani, cerdas, dan memiliki pemikiran cemerlang. Dalam usia 36 tahun ia telah menjadi khalifah menggantikan kedudukan Abdul Abbas As saffah yang telah wafat. Fi usia yang begitu mudah ia tampil kedepan menyelesaikan berbagai persoalan yang tengah melanda pemerintahan dinasti Abbasiyah. Keberhasilannya dalam mengatasi persoalan-persoalan dalam negeri dinasti Abbasiyah membawa Harum nama Bani Abbas dan memperkuat dasar pemerintahan dinasti Abbasiyah.

2.) Kebijakan Khalifah Abu Ja'far Al-mansur

pengembangan ilmu pengetahuanpenertiban administrasi pemerintahanpembinaan keamanan dan stabilitas dalam negeripembinaan politik luar negerimendirikan dan membangun bangunan di kota Baghdad

semoga bermanfaat :)


10. Mengapa pada akhirnya Abu muslim al-khurasani juga hidup dibunuh oleh Abu Jafar al mansur


Abu muslim al khurasani dijatuhi hukuman mati karena menolak untuk dipindahkan sebagai gubernur di suriah

11. sebutkan usaha abu jafar al mansur ketika menjadi khalifah


1.Pengembangan Ilmu Pengetahuan
2.Pengaturan dan Penertiban Pemerintahan
3.Peningkatan Ekonomi Sosial
4.Bidang Politik
5.Mendirikan dan membangun bangunan di kota Bagdad

12. Abu jafar al mansur​


Abu Jafar Abdullah bin Muhammad Al Mansur merupakan Khalifah kedua Bani Abbasiyah. Ia dilahirkan di al-Humaymah, kampung halaman keluarga Abbasiyah setelah migrasi dari Hejaz pada tahun 687-688. Ayahnya adalah, Muhammad, cicit dari Abbas; ibunya bernama Salamah al-Barbariyah, adalah wanita dari suku Barbar.

Lahir: 714 M,

semoga bermanfaat:)

13. Nama istri abu jafar al mansur


Jawaban:

nama istrinya al hurrah


14. Bagaimana kehidupan abu jafar al mansur


Beliau merupakan saudara kandung abul abbas as shafah. Selama kepemimpinannya , kehidupan masyarakat berjalan tentram, aman dan makmur. Stabilitas politik terkendali . Ia sangat disegani dan dihormati di kalangan bani abbasiyah . Semoga membantu.Khalifah Abu Ja'far al-Mansur (101-158 H/732-775 M) adalah putera Muhammad bin Ali bin Abdullah ibn Abbas bin Abdul Muthalib dilahirkan di Hamimah pada tahun 101 H. Ibunya bernama Salamah, bekas seorang hamba. Al-Mansur adalah saudara Ibrahim al-Imam dan Abul Abbas al-Saffah. Ketiganya dikenal sebagai tokoh pendiri dinasti Abbasiyah. Bahkan Abu Ja'far al-Mansur dikenal sebagai pendiri dinasti Abbasiyah yang sebenarnya, karena dialah peletak dasar-dasar dan sistem pemerintahan Bani Abbas. Ia pula yang mengatur politik pemerintahan dinasti Abbasiyah.
Al-Mansur memiliki kepribadian kuat, tegas, berani, cerdas, dan memiliki pemikiran cemerlang. Dalam usia 36 tahun, ia telah menjadi khalifah menggantikan kedudukan Abul Abbas al-Saffah yang telah wafat. Di usia yang begitu muda, ia tampil ke depan menyelesaikan berbagai persoalan yang tengah melanda pemerintahan dinasti Abbasiyah. Keberhasilannya dalam mengatasi persoalan-persoalan dalam negeri dinasti Bani Abbasiyah, membawa harum nama Bani Abbas dan memperkuat dasar pemerintahan dinasti Abbasiyah.
Selain itu, al-Mansur juga dikenal sebagai seorang khalifah yang agung, tegas, bijaksana, alim, berpikiran maju, pemerintahannya rapi, disegani, baik budi, dan seorang pemberani. Keberaniannya ini diperlihatkan dengan kemampuannya mengatasi pemberontakan-pemberontakan yang dilakukan oleh pamannya, yaitu Abdullah bin Ali. Karena itu, ia berhasil membangun kekuasaan dan memantapkannya dengan berbagai strategi politik dengan menyusun peraturan-peraturan, undang-undang, dan sebagainya.

15. nama asli Abu Jafar al mansur


Abu Jafar Abdullah bin Muhammad Al Mansur

16. 2 prestasi dari Abu Jafar al mansur​


Jawaban:

membangun ibukota (Baghdad)

menyusun pembunuhan Abu Muslim.

mengasingkan kaum syiah.

melanjutkan jizyah.

karya sastra dan ilmiah di Dunia Islam mulai muncul.


17. makalah tentang abu jafar al mansur


Kekuasaan dinasti Bani Abbas, atau khilafah Abbasiyah, sebagaiman disebutkan melanjutakan kekuasaan dinasti Bani Umayyah. Dinamakan khilafah Abbasiyah karena para pendiri dan penguasa dinasti ini adalah keturunan al-Abbas paman Nabi Muhammad Saw. Dinasti Abbasiyah didirikan oleh Abdullah al-Saffah ibn Muhammad ibn Ali ibn Abdullah ibn al-Abbas. Kekuasaannya berlangsung dalam rentang waktu yang panjang. Dari tahun 132 H (750 M) s.d 656 H (1258 M). Selama dinasti ini berkuasa, pola pemerintahan yang diterapkan berbeda-beda sesuai denga perubahan politik, sosial, dan budaya.
Pada pertama pemerintahan bani Abbas mencapai masa keemasannya. Seraca politis, para khalifah betul-betul tokoh yang kuat dan merupakan pusat kekuasaan politik dan agama sekaligus. Disisilain, kemakmuran masyarakat mencaapi tingkat tertinggi. Periode ini juga berhasil menyiapkan landasan bagi perkembangan filsafat dan ilmu pengetahuan dalam islam. (Badri Yatim 2003:49-50).
Dari beberapa khalifah yang memerintah, terdapat tiga tokoh kunci (utama) yang berhasil menjadi legenda dunia ilmu pengetahuan pada dinasti Abbasiyah. Ketiga tokoh tersebut adalah Khalifah al-Mansur, harun al-Rasyid, dan al-Ma’mun. Ketiganya menggelorakan semangat para penuntut ilmu untuk mendalami berbagai ilmu pengetahuan dengan dukungan sarana dan prasarana yang sangat memadai. Karena, banyak sarjana dari berbagai belahan dunia, menuntut ilmu pada masa pemerintahan ketiga tokoh ini. Dalam makalah ini akan dibahas salah satu dari ketiga tokoh tersebut yaitu Khalifah al-Mansur. (Fatah Syukur, 2012:73).

18. karya abu jafar al mansur


Pembuat dan pengatur politik pemerintahan Daulah Abbasiyah

19. abu jafar al mansur masih memiliki garis keturunan dengan...


abul abbas as- saffah

20. sebutkan 3 kebijaksanaan dari khalifah abu jafar al mansur?


1.pengembangan ilmu 2.pengembangan dan pengaturan pemerintah 3.peningkatan ilmu sosial

21. masa kepemimpinan Abu Jafar al mansur​


Jawaban:

Pada masa pemerintahanya dia telah berhasil pemberontakan kaum Syi'ah. dia dengan keras menghadapi lawan lawannya terutama dari bani umayyah,Khawarijj, dan juga Syi'ah.

Masa Al mansur ini dapat dikatakan sebagai tahun tahun perjuangan konsolidasi kekuasaan Abbasiyah


22. tuliskan biografi dan kebijakan-kebijakan yang di ambil oleh khalifah abu jafar al-mansurpliss jawab kaka"​


Penjelasan:

A.Biografi Singkat

Abu Jafar Abdullah bin Muhammad Al Mansur adalah khalifah kedua Bani Abbasiyah, putra dari Muhammad bin Ali bin Abdullah bin Abbas bin Abdul Muthalib, dilahirkan di Hamimah pada tahun 101 Hijriyah . ibunya bernama Salamah al-Barbariyah, seorang wanita dari suku barbar . al-mansur merupakan saudara Ibrahim Al Imam dan Abul Abbas As saffah. al mansur memiliki kepribadian kuat, tegas, berani,cerdas, dan memiliki otak yang cemerlang

B.Kebijakan dalam Pemerintahan

setelah dilantik menjadi khalifah pada tahun 136 Hijriyah atau 754 Masehi, al Mansur membenahi administrasi pemerintahan dan kebijakan politik . dia menjadi Wazir sebagai koordinator Kementerian . Wazir pertama yang diangkat bernama Khalid bin Barmak,berasal dari Balk,Persia. Al Manshur juga membentuk lembaga protokoler negara ,sekretaris negara,dan kepolisian negara, disamping membenahi angkatan bersenjata. dia menunjuk Muhammad bin Abdul Rahman sebagai Hakim pada lembaga kehakiman negara. Jawatan pos yang sudah ada sejak masa Dinasti Umayyah ditingkatkan peranannya , terutama untuk menghimpun seluruh informasi dari daerah agar administrasi kenegaraan berjalan dengan lancar, sekaligus menjadi pusat informasi khalifah untuk mengontrol para gubernurnya.

untuk memperluas jaringan politik , Al Mansur menaklukkan kembali daerah-daerah yang melepaskan diri, dan menertibkan keamanan di daerah perbatasan . diantara usaha tersebut adalah merebut benteng benteng di Asia ,kota Malatia,wilayah Cappadocia,dan Cilcilia padaa tahun 756-758 M. ke utara, balatentaranya juga melintasi pegunungan Taurus dan mendekati selat Bosphorus.

Selain itu, Al Mansur Membangun hubungan diplomatik dengan wilayah-wilayah di luar Jazirah Arab. dia membuat perjanjian damai dengan Kaisar konstantin V dan mengadakan gencatan senjata antara tahun 758 sampai 765 Masehi . Khalifah Al Mansur juga melakukan dakwah islam ke Byzantium . Ia berhasil menjadikan kerajaan tersebut membayar upeti tahunan kepada Dinasti Abbasiyah.Selain itu , dia juga mengadakan kerjasama dengan Raja Pepin dari Perancis. saat itu ,kekuasaan Bani Umayyah II di Andalusia dipimpin oleh Abdurrahman ad-Dakhil. al mansur berhasil pula menaklukkan daerah Afrika Utara pada tahun 144 Hijriyah, meski terkadang kota Qairawan silih berganti bertukar Wali . suatu saat dikuasai oleh bangsa Arab , di lain waktu jatuh ke tangan Barbar lagi . baru pada tahun 155 Hijriyah, kota tersebut dikuasai secara penuh oleh Daulah Abbasiyah.

semoga membantu


23. ceritakan akhir hayat Abu Jafar al mansur​


Khalifah Abu Ja'far Al-Manshur

Abu Ja'far Al-Manshur menjabat khalifah kedua Bani Abbasiyah menggantikan saudaranya Abul Abbas As-Saffah. Abu Ja'far Al-Manshur adalah putra Muhammad bin Ali bin Abdullah bin Abbas bin Abdul Muthalib yang juga saudara kandung Ibrahim Al-Imam dan Abul Abbas As-Saffah. Ketiganya merupakan pendiri Bani Abbasiyah.

Ketikah Khalifah Abul Abbas As-Saffah meninggal, Abu Ja'far sedang menunaikan ibadah haji bersama Panglima Besar Abu Muslim Al-Khurasani. Yang pertama kali dilakukan Khalifah Abu Ja'far Al-Manshur setelah dilantik menjadi khalifah pada 136 H/754 M adalah mengatur politik dan siasat pemerintahan Bani Abbasiyah. Jalur-jalur pemerintahan ditata rapi dan cermat, sehingga pada masa pemerintahannya terjalin kerjasama erat antara pemerintah pusat dan daerah. Begitu juga antara qadhi (hakim) kepala polisi rahasia, kepala jawatan pajak, dan kepala-kepala dinas lainnya.

Selama masa kepemimpinannya, kehidupan masyarakat berjalan tenteram, aman dan makmur. Stabilitas politik dalam negeri cenderung aman dan terkendali, tidak ada gejolak politik dan pemberontakan-pemberontakan.

Khalifah Abu Ja'far Al-Manshur sangat mewaspadai tiga kelompok yang menurutnya dapat menjadi batu sandungan Bani Abbasiyah dan dirinya. Kelompok pertama dipimpin Abdullah bin Ali, adik kandung Muhammad bin Ali, paman Abu Ja'far sendiri. Ia menjabat panglima perang Bani Abbasiyah. Kegagahan dan keberaniannya dikenal luas. Pengikut Abdullah bin Ali sangat banyak serta sangat berambisi menjadi khalifah.

Kelompok kedua dipimpin Abu Muslim Al-Khurasani, orang yang berjasa besar dalam membantu pendirian Dinasti Abbasiyah. Karena keberanian dan jasa-jasanya, ia sangat disegani serta dihormati di kalangan Bani Abbasiyah. Masyarakat luas banyak yang menjadi pengikutnya. Khalifah Abu Ja'far Al-Manshur khawatir pengaruh Abu Muslim terlalu besar terhadap pemerintahan Bani Abbasiyah.

Kelompok ketiga adalah kalangan Syiah yang dipimpin pendukung berat keturunan Ali bin Abi Thalib. Masyarakat luas banyak yang simpati karena dalam melakukan gerakan mereka membawa nama-nama keluarga Nabi Muhammad Saw.

Setelah berhasil mengantisipasi kelompok-kelompok yang dapat menjadi batu sandungan pemerintahannya, Al-Manshur kembali dapat mencurahkan perhatiannya pada pengembangan kebudayaan dan peradaban Islam. Ia adalah orang yang sangat mencintai ilmu pengetahuan, sehingga memberikan dorongan dan kesempatan yang luas bagi cendekiawan untuk mengembangkan riset ilmu pengetahuan. Penerjemahan buku-buku Romawi ke dalam bahasa Arab, yang menjadi bahasa internasional saat itu dilakukan secara khusus dan profesional. Ilmu falak (astronomi) dan filsafat mulai digali dan dikembangkan.

Pada awal pemerintahannya, Khalifah Abu Ja'far Al-Manshur benar-benar meletakkan dasar-dasar ekonomi dan keuangan negara dengan baik dan terkendali. Oleh sebab itu, tidak pernah terjadi defisit anggaran besar-besaran. Kas negara selalu penuh, uang yang masuk lebih banyak daripada uang keluar. Ketika Khalifah Abu Ja'far Al-Manshur meninggal dunia, harta yang ada dalam kas negara sebanyak 810.000.000 dirham.

Ada kisah menarik tentang Abu Ja'far Al-Manshur dan Abu Hanifah. Ketika selesai membangun Baghdad, Abu Ja'far mengundang para ulama terkemuka. Imam Abu Hanifah termasuk di antara mereka.

Saat itulah Abu Hanifah ditawari sebagai Hakim Tinggi (Qadhi Qudha). Namun Abu Hanifah menolak keras. Ketika diancam agar bersedia memegang jabatan itu, Abu Hanifah mengucapkan kalimat yang dicatat sejarah, "Seandainya anda mengancam untuk membenamkanku ke dalam sungai Eufrat atau memegang jabatan itu, sungguh aku akan memilih untuk dibenamkan."

Khalifah Abu Ja'far Al-Manshur amat murka. Apalagi ketika ia mendapatkan laporan bahwa sang imam menaruh simpati pada gerakan Muhammad bin Abdullah di Tanah Hijaz. Abu Hanifah ditangkap dan dipenjara hingga meninggal.

Selain meletakkan pondasi ekonomi, Khalifah Abu Ja'far Al-Manshur juga menertibkan pemerintah untuk memperkuat kekuasaan Bani Abbasiyah. Penertiban ini dilakukan dalam bidang administrasi dan mengadakan kerjasama antar pejabat pemerintahan dengan sistem kerja lintas sektoral.

Khalifah Al-Manshur juga mengadakan penyebaran dakwah Islam ke Byzantium, Afrika Utara dan mengadakan kerjasama dengan Raja Pepin dari Prancis. Saat itu, kekuasaan Bani Umayyah II di Andalusia dipimpin oleh Abdurrahman Ad-Dakhil.

Menjelang pengujung 158 H, Khalifah Abu Ja'far Al-Manshur berangkat ke Makkah untuk menunaikan ibadah haji. Namun dalam perjalanan ia sakit lalu meninggal dunia. Ia wafat dalam usia 63 tahun dan memerintah selama 22 tahun. Jenazahnya dibawa dan dikebumikan di Baghdad.


24. tuliskan kebijakan dari abu jafar al mansur saat menjadi pemimpin ​


Jawaban: Abu Ja‟far Abdullah bin Muhammad Bin Ali Bin Abdillah Bin Abbas. dilahirkan di Humayyah (Haminah) Yordaniyah (95H/ 714M), Bani Abbasiyah mengambil alih pemerintahan dengan Khalifah pertama Abul Abbas As-Saffah, selama empat tahun lebih, As-Saffah hanya berkonsentrasi menumpas sisa-sisa keluarga Bani Umayyah. Dinasti Abbasiyah belumlah kuat pondasinya. Ibukota belum permanen, perangkat dan sistem pemerintahan juga belum berjalan teratur. Segalanya masih rapuh, masih sangat berantakan. Disaat genting itu As-Saffah meninggal karena sakit cacar air, sebelumnya ia telah menunjuk saudaranya Abu Ja‟far dan Isa bin Musa sebagai penggantinya. Abu Ja‟far ketika itu menjabat sebagai Amirul Hajj, pemerintahan yang keras menghadapi lawannya yaitu Bani Umayyah, Khawarij dan juga Syi‟ah yang merasa dikucilkan dari kekuasaaan. Untuk mengamankan kekuasaannya, tokoh-tokoh besar yang mungkin menjadi saingan baginya seperti Abdullah Bin Ali, Abu Muslim dengan kekuatan perangnya, namun dengan cerdiknya satu-persatu disingkirkan. Serta membetuk kebijakan-kebijakan dalam tatanan negara untuk memajukan pemerintahan yang ideal. Berdasarkan uraian diatas maka masalah yang dapat dirumuskan yaitu Bagaimana Sistem Ketatanegaraan Khalifah Abu Ja‟far Al-Manshur dan Bagaimana Sistem Ketatanegaraan Khalifah Abu Ja‟far Al-Manshur Menurut Teori Ibnu Khaldun tentang Kekuasaan. Adapun tujuan dari penulis adalah untuk memahami tentang Sistem Ketatanegaraan yang terjadi pada masa Khalifah Abu Ja‟far. Serta untuk memahami secara mendalam tentang Sistem Ketataegaraan Khalifah Abu Ja‟far menurut teori Ibnu Khaldu tentang Kekuasaan. Sedangkan kegunaan penelitian ini adalah untuk menambah ilmu penetahuan tentang Sitem Ketatanegaraan Abu Ja‟far Al-Manshur pada masa Khilafah Abbasiyah, umumnya bagi kawan-kawan mahasiswa Jurusan Hukum Tata Negara (Siyasah) dan khususnya bagi penulis sendiri. Dan adapun jenis atau metode penelitian yang digunakan skripsi ini yaitu kajian pustaka, diskriptif analisis, dimana data-data yang didapat merupakan data bersumber dari buku-buku, jurnal, makalah, kitab yang berhubungan dengan skripsi ini, sedangkan dalam teknik analisis dengan menggunakan teori Ibnu Khaldun tentang Kekuasaan. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan pada masa pemerintahan Abu Ja‟far banyak menghadapi berbagai kesulitan terutama pemberontakan dari dalam dan dari luar. Abu Ja‟far menghadapi lawan-lawannya terutama dari pamannya Abdullah bin Ali, Abu Muslim panglima tentara yang terkuat dan Bani Ali (keturunan Ali), serta Konstantin V dan kaum Alawiyin. kebijakan dalam pemeritahan Abu Ja‟far Al-Manshur sangatlah cerdik dan berhati-hati, ia membangun pemerintahan dan ibukota di Baghdad dekat Pesia, memperkuat militer, jawatan pos, adminitrasi negara serta membentuk wizarah.

Penjelasan: maaf kalau salah

                    semoga membantu jawaban dari saya


25. kapan lahirnya abu jafar al mansur


khalifah Abu Ja'far Al-Mansur dilahirkan di Hamimah pada tahun 101 H.
semoga membantu

26. nama paman Abu Jafar al mansur​


Jawaban:

ABDULLAH BIN ALI

MAAF KALAU SALAH

Jawaban:

B.ABDULLAH BIN ALI

Penjelasan:


27. Abu Jafar al mansur adalah putra dari kalifah ​


Jawaban:

Abu Jafar al mansur adalah putra dari

kalifah Muhammad bin Ali bin Abdullah bin Abbas bin Abdul Muthalib

Maaf kalau salah ya...

semoga membantu


28. sebutkan istana yang di dirikan oleh abu jafar al mansur!


Istana Qasruzzabad


Istana Ukhaidir


Istana Emas

29. kebijakan abu jafar al mansur dalam bidang administrasi adalah? -buat besok ulangan


Jawaban:

-untuk menjadikan Baghdad sebagai ibukota Khilafah ‘Abbasiyyah

- memindahkan pasar yang berdekatan dengan Dar al-Imarah, ke Bab al-Karakh

-.melakukan pelebaran jalan-jalan.

-mendemonstrasikan pasukannya dengan seragam dan persenjataannya, termasuk al-Manshur sendiri. Itu dilakukan di Dajlah.

-membangun kota lain, yaitu ar-Rafiqah.

Penjelasan:

semoga membantu

mff klo slh

Jawaban:

1. menjadikan baghdad sebagai ibukota kekhalifahan Abbasiyah

2. mengeluarkan instruksi untuk melakukan pelebaran jalan jalan

3. mendemonstrasikan pasukannya dengan seragam dan persenjataan

4. membayar istana

5. membangun kapal dan irigasi di lembah Ira Lembah nil Lembah sinden Lembah antara amuDarya di Asia Tengah sehingga menjadi daerah yang subur dan makmur


30. Buatlah dialog tentang Khalifah Abu Jafar Al Mansur


Jawaban:

محادثة أبي جعفر المنصور غير معروفة. الله كلي العلم

Penjelasan:


Video Terkait

Kategori sejarah