Usaha Pemerintah Dalam Mengatasi Gerakan Di Tii

Usaha Pemerintah Dalam Mengatasi Gerakan Di Tii

Usaha pemerintah dalam mengatasi gerakan di tii

Daftar Isi

1. Usaha pemerintah dalam mengatasi gerakan di tii


Jawaban:

Awalnya pemerintah berupaya mnyelesaikan pemberontakan DI/TII ini dengan jalan damai. ... Karena kegagalan cara dplomatis, akhirnya pemerintah melakukan tindakan militer berupa Operasi Pagar Betis. Dalam operasi in, TNI mengepung wilayah-wilayah yang menjadi basis kekuatan DI/TII dan membatasi gerakkan mereka.


2. Usaha pemerintah dalam mengatasi Gerakan DI TII Kartosuwiryo adalah


Awalnya pemerintah RI berupaya menyelesaikan pemberontakan dengan cara damai dengan membentuk komite yang dipimpin oleh Moh. Natsir, namun gagal. Maka ditempuh operasi militer yang dinamakan Operasi Bharatayudha. Kartosuwiryo akhirnya tertangkap di Gunung Salak Majalaya pada tanggal 4 Juni 1962 melalui operasi Bharatayudha dengan taktik Pagar Betis yang dilakukan oleh TNI dengan rakyat. Pagar Betis merupakan pelibatan masyarakat dalam mempersempit gerakan DI/TII. Pemberontakan ini pada awalnya sulit untuk dipadamkan dikarenakan beberapa faktor yaitu: adanya semangat jihad, wilayah yang mendukung untuk bergerilya, fokus tentara Indonesia terpecah untuk menghadapi Belanda, sebagian rakyat bersimpati terhadap perjuangan Kartosuwiryo. Namun pada akhirnya Kartosuwiryo ditangkap dan kemudian dijatuhi hukuman mati.
sumber :https://brainly.co.id/tugas/9484635

3. Usaha pemerintah dalam mengatasi gerakan di/tii kartosuwiryo yaitu


Jawaban:

Musyawarah dan pengerahan pasukan TNI

Penjelasan:

Usaha pemerintah untuk memadamkan pemberontakan DI/TII di Jawa Barat yang dipimpin oleh Kartosuwirjo dilakukan dengan dua cara, yaitu dengan musyawarah dengan jalan diplomasi kemudian dilanjutkan dengan operasi militer di bawah TNI.

Semoga membantu

Jawaban:

Musyawarah dan pengerahan Pasukan TNI

Penjelasan:

Karena kegagalan cara diplomatis, akhirnya pemerintah melakukan tindakan militer berupa Operasi Pagar Betis. Operasi Pagar Betis adalah operasi militer Indonesia untuk mengakhiri pemberontakan DI/TII di Jawa Barat yang dipimpin oleh Kartosuwiryo, dengan mengepung markas pemberontak di Gunung Geber.

Semoga membantu


4. sebutkaN usaha pemerintah dalam mengatasi gerakan DI/TII kartosuwiryo


Upaya yang ditempuh pemerintah dalam menumpas pemberontakan DI/TII Kartosuwiryo:

1. Berupaya berunding dama dengan membentuk komisi dan mengirim surat untuk menghentikan pemberontakan

2. Melakukan operasi pagar betis untuk membatasi gerakan pasukan DI/TII dan menangkap Kartosuwiryo

Pembahasan:

Pemberontakan Darul Islam/Tentara Islam Indonesia (DI/TII) ini dimulai oleh Sekarmaji Marijan Kartosuwiryo, di Jawa Barat pada tahun 1948. Dia menyatakan mendirikan Negara Islam Indonesia (NII).

Awalnya pemberontakan ini sebagai penolakan atas perjanjian Renville yang menyerahkan kekuasaan di Jawa Barat kepada Belanda. Namun setelah Belanda mengakui kemerdekaan Indonesia, pemberontakan ini masih tidak berhenti, namun berusaha untuk mengganti dasar negara Indonesia dengan ajaran agama Islam.

Kondisi politik yang tidak stabil, dimana terjadi pergantian kabinet berkali-kali di masa Demokrasi terpimpin, menjadi pemicu berlarutnya pemberontakan ini.  

Awalnya pemerintah berupaya mnyelesaikan pemberontakan DI/TII ini dengan jalan damai. Pemerintah membentuk sebuah panitia yang beranggotakan Zainul Arifin (kementerian Agama), Makmun Sumadipraja (Kementerian Dalam Negeri), dan kolonel Sadikin (Kementerian Pertahanan).Mereka di berikan tugas untuk mengadakan kontak dengan pimpinan DI/TII untuk berunding. Namun usaha ini pun gagal.

Upaya lain yang dilakukan pemerintah aalah mengirim surat ke Kartosuwiryo untuk berunding melalui Mohammad Natsir Natsir (mantan perdana menteri dan pemimpin Masyumi), namun juga tidak berhasil.  

Karena kegagalan cara dplomatis, akhirnya pemerintah melakukan tindakan militer berupa Operasi Pagar Betis. Dalam operasi in, TNI mengepung wilayah-wilayah yang menjadi basis kekuatan DI/TII dan membatasi gerakkan mereka. Akhirnya pada 4 Juni 1962, Kartosuwiryo berhasil di tangkap di Gunung Geber. Tertangkapnya Kartosuwiryo ini mengakhiri pemberontakan DI/TII di Jawa Barat.

Pelajari lebih lanjut:  

Perbedaan alasan terjadinya pemberontakan DI/TII Jawa Barat dengan DI/TII Aceh!

https://brainly.co.id/tugas/3975804

--------------------------------------------------------------------------------------------

Kode: 9.10.12  

Kelas: IX  

Mata Pelajaran: Sejarah    

Materi:   Bab 12 - Peristiwa Tragedi Nasional dan Konflik-Konflik Internal Lainnya (1948-1965)  

Kata Kunci: DI/TII, Kartosuwiryo  



5. Bagaimana Cara pemerintah mengatasi pemberontakan DII/TII


pemerintahan membuat dii/tii dengan hasil buatannya, dii/tii buatan pemerintah melakukan berbagai onar yang mengatasnamakan dii/tii sehingga dii/tii dianggap kurang baik terhadap masyarakat. hal ini membuat rakyat mendukung pemerintah dan pemberontakan bisa diatasi teruma ketika ketuanya tertangkap

6. upaya pemerintah dalam mengatasi konflik di/tii di jawa barat


Jawaban:

Dengan 4 cara yaitu bisa menggunakan

Konsiliasi

Arbitase

Mediasi

Transformasi konflik

Penjelasan:

Cari di google banyak okey cukup sekian dari saya terima kasih


7. Langkah" pemerintah untuk mengatasi gerakan- gerakan seperti PKI Madiun,G30S PKI,DI/TII


dengan mengadakan pendidikan karakter di sekolah sekolah untuk membangun karakter yang berjiwa nasionalisme. cinta tanah air. patroitisme dan menjauhkan sikap individualis dan fanatik sempit

8. Jelaskan cara pemerintah ri mengatasi pemberontakan DI/TII


Untuk menumpas gerombolan DI/TII di Jawa Barat tersebut, maka dengan bantuan rakyat TNI melancarkan operasi Pagar Betis. Dengan operasi ini ternyata pada thun 1962 gerombolan ini dapat dibinasakan. Karto Suwiryo sendiri ditangkap dan dijatuhi hukuman mati. 

2. Jawa Tengah : 
Untuk mengatasi itu, maka dibentuklah pasukan "Banteng Raiders". Pasukan itu kemudian mengadakan operasi ketat yang dinamakan "Gerakan Banteng Negara" (GBN). Tahun 1954 gerombolan DI/ TII di Jawa Tengah dapat ditumpas. 

3. Aceh : 
Pemerintah kemudian mengirim pasukan untuk menghadapi gerombolan DI/TII Aceh tersebut. Tetapi, 
setelah beberapa tahun dikepung, pada tanggal 21 Desember 1963 tercapailah "Musyawarah Kerukunan Rakyat Aceh". Banyak para pengikut gerombolan itu yang kembali ke pangkuan RI. 

4. Sulawesi Selatan : 
Sulawesi Selatan merupakan bagian "Negara Islam Indonesia" Kartosuwiryo. Gerombolan DI/TII pimpinan Kahar Muzakar ini kemudian mengadakan gerakan teror. Karena itu pemerintah segera mengirimkan pasukan nya. Tahun 1965 gerombolan dapat ditumpas. Kahar Muzakar tertangkap dan ditembak mati.

9. Usaha pemerinta dalam mengatasi gerakan DI/TII kartosuwirjo adalah


pada tahun1960, pasukan Siliwangi bersama rakyat melakukan operasi pagar betis dan operasi bratayuda. pada tanggal 4 Juni 1962 , karosuwiryo ditangkap bersama pengawalnya dalam operasi bratayuda, di gunung geber, daerah Majalaya , Jawa barat

10. Gerakan DI/TII di Aceh dapat diatasi melalui???


Operasi militer dilakukan untuk menumpas pemberontakan DI/TII Aceh akan tetapi mengalami kegagalan. Atas prakarsa Kolonel M. Yasin, diadakan Musyawarah Kerukunan Rakyat Aceh yang berlangsung pada tanggal 17-21 Desember 1962. Akhir pemberontakan DI/TII Aceh diselesaikan dengan cara damai.

11. Usaha pemerintah dalam mengatasi Gerakan DI/TII Kartosuwiryo adalah .....


jawaban:

Karena kegagalan cara dplomatis, akhirnya pemerintah melakukan tindakan militer berupa Operasi Pagar Betis. Dalam operasi in, TNI mengepung wilayah-wilayah yang menjadi basis kekuatan DI/TII dan membatasi gerakkan mereka. ... Tertangkapnya Kartosuwiryo ini mengakhiri pemberontakan DI/TII di Jawa Barat.

semoga membantu prenn<3


12. Usaha pemerintah dalam mengatasi gerakan DI/TII kartosuwiryo adalah


Jawaban:

Upaya yang ditempuh pemerintah dalam menumpas pemberontakan DI/TII Kartosuwiryo:

1. Berupaya berunding dama dengan membentuk komisi dan mengirim surat untuk menghentikan pemberontakan

2. Melakukan operasi pagar betis untuk membatasi gerakan pasukan DI/TII dan menangkap Kartosuwiryo

Pembahasan:

Pemberontakan Darul Islam/Tentara Islam Indonesia (DI/TII) ini dimulai oleh Sekarmaji Marijan Kartosuwiryo, di Jawa Barat pada tahun 1948. Dia menyatakan mendirikan Negara Islam Indonesia (NII).

Awalnya pemberontakan ini sebagai penolakan atas perjanjian Renville yang menyerahkan kekuasaan di Jawa Barat kepada Belanda. Namun setelah Belanda mengakui kemerdekaan Indonesia, pemberontakan ini masih tidak berhenti, namun berusaha untuk mengganti dasar negara Indonesia dengan ajaran agama Islam.

Kondisi politik yang tidak stabil, dimana terjadi pergantian kabinet berkali-kali di masa Demokrasi terpimpin, menjadi pemicu berlarutnya pemberontakan ini.  

Awalnya pemerintah berupaya mnyelesaikan pemberontakan DI/TII ini dengan jalan damai. Pemerintah membentuk sebuah panitia yang beranggotakan Zainul Arifin (kementerian Agama), Makmun Sumadipraja (Kementerian Dalam Negeri), dan kolonel Sadikin (Kementerian Pertahanan).Mereka di berikan tugas untuk mengadakan kontak dengan pimpinan DI/TII untuk berunding. Namun usaha ini pun gagal.

Upaya lain yang dilakukan pemerintah aalah mengirim surat ke Kartosuwiryo untuk berunding melalui Mohammad Natsir Natsir (mantan perdana menteri dan pemimpin Masyumi), namun juga tidak berhasil.  

Karena kegagalan cara dplomatis, akhirnya pemerintah melakukan tindakan militer berupa Operasi Pagar Betis. Dalam operasi in, TNI mengepung wilayah-wilayah yang menjadi basis kekuatan DI/TII dan membatasi gerakkan mereka. Akhirnya pada 4 Juni 1962, Kartosuwiryo berhasil di tangkap di Gunung Geber. Tertangkapnya Kartosuwiryo ini mengakhiri pemberontakan DI/TII di Jawa Barat


13. 1.Upaya apa yang dilakukan pemerintah dalam mengatasi Gerakan DI TII?2. Upaya apa yang dilakukan pemerintah dalam mengatasi gerakan APRA?3. Upaya apa yang dilakukan pemerintah dalam mengatasi gerakan RMS?4. Upaya apa yang dilakukan pemerintah dalam mengatasi gerakan PRRI atau Permesta?


1. dengan cara operasi brathayudha dengan tehnik pagar betis 4 juni 1962, pembentukan gerakan benteng negara di jawa tengah, operasi militer divisi siliwangi di sulsel, di aceh dengan musyawarah kerukunan rakyat aceh oleh kolonel yasin, kalsel dengan operasi militer 
2. melakukan operasi militer, perundingan , penangkapan westerling dan sultan hamid II
3. perundingan, operasi militer oleh A.E Kawilarang
4. dilakukan operasi militer

14. Usaha pemerintah dalam mengatasi gerakan di/tii kartosuwiryo yaitu ....


Karena kegagalan cara dplomatis, akhirnya pemerintah melakukan tindakan militer berupa Operasi Pagar Betis. Dalam operasi in, TNI mengepung wilayah-wilayah yang menjadi basis kekuatan DI/TII dan membatasi gerakkan mereka. ... Tertangkapnya Kartosuwiryo ini mengakhiri pemberontakan DI/TII di Jawa Barat.


15. Upaya pemerintah dalam mengatasi DI TII


upaya yang dilakukan pemerintah adalh :  pemusnahan, mnjalankan taktik perang wilayah, mlakukan operasi pagar betis, dan operasi brathayudha

16. Usaha pemerintah dalam mengatasi gerakan DI/TII kartosuwiryo adalah


penumpasan oleh pasukan siliwangi

Untuk meredam pemberontakan DI/TII tersebut semula dilakukan dengan melalui pendekatan persuasif (melalui musyawarah untuk mencapai kesepakatan). Namun karena mengalami kegagalan, kemudian pemerintah RI menempuh cara tegas dengan melakukan operasi militer. Pada tahun 1960 dilakukan Operasi Pagar Betis di Gunung Geber oleh pasukan TNI bersama rakyat. Menghadapi serangan tersebut, pasukan Kartosuwiryo semakin terdesak dan lemah sehingga banyak yang menyerah. Kartosuwiryo terkurung dan kemudian tertangkap di puncak Gunung Geber pada tanggal 4 Juli 1962 dan kemudian dijatuhi hukuman mati




17. bagaimana upaya pemerintahan untuk mengatasi pemberontakan DI /TII di sulawesi selatan


Penumpasan melalui cara operasi militer.

18. gerakan DI/TII di aceh berhasil diatasi dengan cara damai, buktinya adalah


b. Cara penanggulangannya:o Pemertintah berusaha untuk mengatasi masalah itu dengan kekuatan bersenjata.o Dilakukan upaya penerangan terhadap masyarakat, pada tanggal 17-22 Desember 1962, diadakan Musyawarah Kerukunan Rakyat Aceh. Melalui musyawarah itu, akhirnya dicapai penyelesaian secara damai Musyawarah .negara kkita merdeka thn 1945 
menjadi ngara ksatuan 1950 pokoe ngara kita haruss ,majju sllalu jayya

19. apa upaya pemerintah mengatasi gerakan DI/TII pimpinan karto suwiryo!


Bismillahirrahmanirrahim

Untuk menghentikan Gerakan DI/TII yang dipimpin oleh Sukarmadji Marijan Kartosuwiryo ditumpas dengan Operasi Pagar Betia pada 4 juni 1962.

20. Usaha pemerintah dalam mengatasi Gerakan DI/TII Kartosuwiryo adalah hi​


Jawaban:

Awal nya pemerintah ingin mengatasi DI/TII dengan jalan damai ,tapi karena kegagalan jalan secara diplomatis akhirnya pemerintah melakukan tindakan militer Yang disebut Operasi Pagar Betis . Dalam operasi ini Militer mengepung wilayah² yg menjadi kekuatan DI/TII dan membatasi gerakan mereka.

Akhir dari Operasi Militer ini adalah di eksekusi nya Kartosoewirjo / pemimpin dari DI/TII


21. Sebutkan usaha pemerintah dalam mengatasi pemberontakan DI/TII di Jawa Tengah!


dengan melakukan Oprasi Merdeka Timur yg di pimpin oleh Letkol soeharto

22. bagaimana cara pemerintah mengatasi pemberontakan DI/TII di negara Indonesia


dengan menggunakan operasi Pagar Betis, yaitu dengan menyertakan masyarakat dalam mengepung tempat-tempat persembunyian DI/TII

23. upaya pemerintah untuk mengatasi DI TII


Puji dan Syukur saya ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas Rahmat-Nya dan Kemurahan-Nya saya dapat menyelesaikan tugas kinerja ilmiah ini dengan baik dan semampunya.
Tujuan saya membuat tugas kinerja ini agar saya dapat memiliki nilai kinerja ilmiah mengetahui tentang Terjadinya Disintegrasi Bangsa di Indonesia dalam mata pelajaran Sejarah. Selain itu juga tujuan saya yang lain adalah agar saya dapat mengetahui penyebab dan perjuangan terjadinya pemberontakan (DI/TII, PKI Madiun, APRA, Andi Aziz, RMS, PRRI/PERMESTA) serta cara pemerintah pada saat itu untuk menanggulanginya.
Dalam pembuatan ini juga saya mengucapkan terima kasih atas waktu yang telah diberikan oleh Pak Ade sebagai guru pembimbing pelajaran Sejarah ini. Serta teman – teman yang telah bersedia membantu saya.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi semua teman – teman yang membacanya untuk mengetahui pemberontakan yang pernah terjadi di Indonesia. Maka dari itu saya berharap bagi pembaca/teman – teman yang membacanya dapat memberi saran dan kritik bagi saya. Maaf apabila ada kata atau pun ada kalimat yang salah digunakan dalam pengetikannya.


24. Usaha pemerintah dalam mengatasi gerakan di/tii Kartosuwiryo yakni .....


Jawaban:

dilakukan dengan dua cara, yaitu dengan musyawarah dengan jalan diplomasi kemudian dilanjutkan dengan operasi militer di bawah TNI (operasi Pagar Betis).


25. mengapa pemerintah mengalami kesulitan untuk mengatasi gerakan DI/TII pimpinan kahar muzakar?


karena medan pertempuran yang sulit dan pasukan di/tii sangat tahu tentang medan perang yang dilalui di daerah perbukitan

26. Bagaimana usaha pemerintah untuk menghancurkan gerakan Di/TII Di jawa tengah bagian utara


Menumpas DI/TII di Jawa Tengah.
lAmir Fatah setelah tiba di daerah pendudukan Belanda di Pekalongan dan Brebes kemudian melepaskan kedoknya untuk mencapai tujuan. Dengan jalan intimidasi dan kekerasan berhasil membentuk organisasi Islam yang dinamakan Majlis Islam (MI) mulai tingkat dewasa sampai karesidenan. Disamping itu menyusun suatu kekuatan yaitu Tentara Islam Indonesia (TII) dan Barisan Keamanan serta Pahlawan Darul Islam (PADI). Dengan demikian di daerah pendudukan, Amir Fatah telah menyusun kekuatan DI di Jawa Tengah. Sementara itu Mayor Wongsoatmojo pada bulan Januari 1949 masuk daerah pendudukan Belanda di Tegal dan Brebes dengan kekuatan 4 kompi. Kemudian diadakan perUndingawn dengan pimpinan Majelis Islam (MI) yang diawali Amir Fatah. Dengan perundingan itu dapat dicapai suatu kerjasama antara pemerintah militer dengan MI juga antara TNI dengan pasukan Hizbullah dan Amir Fatah diangkat menjadi Ketua Koordinator daerah operasi Tegal Brebes. Dibalik itu semuanya Amir Fatah menggunakan kesempatan tersebut untuk menyusun kekuatan TII dan DI nya. Usaha untuk menegakkan kekuasaan di Jawa Tengah semakin nyata. Lebih-lebih setelah datangnya Kamran Cakrabuana sebagai utusan DI/TlI Jawa Barat untuk mengadakan perundingan dengan Amir Fatah maka keadaan berkembang dengan cepat. Amir Fatah diangkat Komandan Pertempuran Jawa Tengah dengan pangkat Mayor Jenderal TII. Sejak itu Amir menyerahkan tanggung jawab dan jabatannya selaku Ketua Koordinator daerah Tegal Brebes kepada Komandan SKS (Sub Wherkraise) III. Ia mengatakan bahwa Amir Fatah dengan seluruh kekuatan bersenjatanya tidak terikat lagi dengan Komandan SWKS III. Untuk melaksanakan cita citanya di Jawa Tengah, DI mengadakan teror terhadap rakyat dan TNI yang sedang mengadakan perlawanan terhadap Belanda. Dengan demikian dapat dibayangkann betapa berat perjuangan TNI di daerah SWKS III, karena harus menghadapi dua lawan sekaligus yaitu Belanda dan DI/TII pimpinan Amir Fatah. Kemudian pasukan DI mengadakan penyerbuan terhadap markas SWKS III di Bantarsari. Pada waktu itu pula terjadilah pembunuhan massal terhadap satu Regu Brimob pimpinan Komisaris Bambang Suprapto. Pukulan teror DI di daerah SWKS III membuat kekuatan TNI menjadi terpecah belah tanpa hubungan satu sama lain. Akibatnya teror DI tersebut, daerah SWKS III menjadi gawat. Untuk mengatasi keadaan ini Letkol Moch. Bachrun Komandan Brigade 8/WK I mengambil tindakan mengkonsolidasikan SWKS III yang telah terpecah pecah. Kemudian diadakan pengepungan terhadap pemusatan DI. Gerakan selanjutnya dilaksanakan dalam fase ofensif. Gerakan tersebut berhasil memecah belah kekuatan DI/TII sehingga terjadi kelompok kelompok kecil. Dengan terpecahnya kekuatan DI menjadi kelompokkelompok kecil tersebut akhirnya gerakan mereka dapat dipatahkan. Setelah itu gerakan diarahkan kepada pasukan Belanda DI/TII. Gerakan itu dilaksanakan siang dan malam, sehingga kedudukan mereka terdesak. Dalarn keadaan moril pasukan tinggi, datang perintah penghentian tembak menembak dengan Belanda. Akhirya menghasilkan KMB yang keputusan keputusannya harus dilaksanakan oleh TNI antara lain penggabungan KNIL dengan TNI. Dalam situasi TNI berkonsolidasi, Amir Fatah mengambil kesempatan untuk menyusun kekuatan kembali. Kekuatan baru itu memilih daerah Bumiayu menjadi basis dan markas komandonya. Setelah mereka kuat mulai menyerang pos pos TNI dengan cara menggunakan massa rakyat.
Untuk mencegah DI Amir Fatah agar tidak meluas ke daerah daerah lain di Jawa Tengah, maka diperlukan perhatian khusus. Kemudian Panglima Divisi III Kolonel Gatot Subroto mengeluarkan siasat yang bertujuan memisahkan DI Amir Fatah dengan DI Kartosuwiryo, menghancurkan sama sekali kekuatan bersenjatanya dan membersihkan sel sel DI dan pimpinannya. Dengan dasar instruksi siasat itu maka terbentuklah Komando Operasi Gerakan Banteng Nasional (GBN). Daerah Operasi disebut daerah GBN. Pimpinan Operasi GBN yang pertama Letkol Sarbini, kemudian diganti oleh Letkkol M. Bachrun dan terakhir Letkokl A. Yani. Dalam kemimpinan Letkol A. Yani untuk menumpas Di Jawa Tengah dan gerakan ke timur dari DI Kartosuwiryo yang gerakannya meningkat dengan melakukan teror terhadap rakyat, maka dibentuk pasukannya yang disebut Banteng Raiders. Kemudian diadakan perubahan gerakan Banteng dari defensif menjadi ofensif. Gerakan menyerang musuh dilanjutkan dengan fase pembersihan. Dengan demikian tidak memberi kesempatan kepada musuh untuk menetap dan konsolidasi di suatu tempat. Operasi tersebut telah berhasil membendung dan menghancurkan exspansi DI ke timur, sehingga rakyat Jawa tengah tertindar dari bahaya kekacauan dan gangguan keamanan dari DI.

27. Usaha pemerintah dalam mengatasi Gerakan DI/TII Kartosuwiryo adalah ....


Jawaban:

Karena kegagalan cara dplomatis, akhirnya pemerintah melakukan tindakan militer berupa Operasi Pagar Betis. Dalam operasi in, TNI mengepung wilayah-wilayah yang menjadi basis kekuatan DI/TII dan membatasi gerakkan mereka. ... Tertangkapnya Kartosuwiryo ini mengakhiri pemberontakan DI/TII di Jawa Barat

Penjelasan:

website Indonesia jngn dihapus maaf kalau salah saya ada salah saya gk bisa tidur cuma liat langit dan bintang

Jawaban:

Musyawarah dan pengarahan pasukan TNI


28. Usaha pemerintah untuk mengatasi gerakan DI/TII kartosuwiro adalah.


Jawaban:

Usaha pemerintah untuk memadamkan pemberontakan DI/TII di Jawa Barat yang dipimpin oleh Kartosuwirjo dilakukan dengan dua cara, yaitu dengan musyawarah dengan jalan diplomasi kemudian dilanjutkan dengan operasi militer di bawah TNI(operasi Pagar Betis)

Jangan Lupa Jadikan Jawaban Terbaik ya


29. Usaha pemerintah dalam mengatasi Gerakan DI/TII Kartosuwiryo adalah.......


Jawaban:

Upaya yang ditempuh pemerintah dalam menumpas pemberontakan DI/TII Kartosuwiryo:

1. Berupaya berunding dama dengan membentuk komisi dan mengirim surat untuk menghentikan pemberontakan

2. Melakukan operasi pagar betis untuk membatasi gerakan pasukan DI/TII dan menangkap Kartosuwiryo

Pembahasan:

Pemberontakan Darul Islam/Tentara Islam Indonesia (DI/TII) ini dimulai oleh Sekarmaji Marijan Kartosuwiryo, di Jawa Barat pada tahun 1948. Dia menyatakan mendirikan Negara Islam Indonesia (NII).

Awalnya pemberontakan ini sebagai penolakan atas perjanjian Renville yang menyerahkan kekuasaan di Jawa Barat kepada Belanda. Namun setelah Belanda mengakui kemerdekaan Indonesia, pemberontakan ini masih tidak berhenti, namun berusaha untuk mengganti dasar negara Indonesia dengan ajaran agama Islam.

Kondisi politik yang tidak stabil, dimana terjadi pergantian kabinet berkali-kali di masa Demokrasi terpimpin, menjadi pemicu berlarutnya pemberontakan ini.  

Awalnya pemerintah berupaya mnyelesaikan pemberontakan DI/TII ini dengan jalan damai. Pemerintah membentuk sebuah panitia yang beranggotakan Zainul Arifin (kementerian Agama), Makmun Sumadipraja (Kementerian Dalam Negeri), dan kolonel Sadikin (Kementerian Pertahanan).Mereka di berikan tugas untuk mengadakan kontak dengan pimpinan DI/TII untuk berunding. Namun usaha ini pun gagal.

Upaya lain yang dilakukan pemerintah aalah mengirim surat ke Kartosuwiryo untuk berunding melalui Mohammad Natsir Natsir (mantan perdana menteri dan pemimpin Masyumi), namun juga tidak berhasil.  

Karena kegagalan cara dplomatis, akhirnya pemerintah melakukan tindakan militer berupa Operasi Pagar Betis. Dalam operasi in, TNI mengepung wilayah-wilayah yang menjadi basis kekuatan DI/TII dan membatasi gerakkan mereka. Akhirnya pada 4 Juni 1962, Kartosuwiryo berhasil di tangkap di Gunung Geber. Tertangkapnya Kartosuwiryo ini mengakhiri pemberontakan DI/TII di Jawa Barat.


30. bagaimana upaya pemerintah untuk mengatasi pemberonrakan di/tii di sulawesi?


Untuk mengataasi pemberontakan Kahar Muzakar, pemerintah melancarkan operasi militer dengan mengirimkan pasukan dari Devisi Siliwangi

Video Terkait

Kategori sejarah